时间:2025-06-03 00:54:01 来源:网络整理 编辑:焦点
JAKARTA, DISWAY.ID- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengklaim kementeriannya la quickqios加速器
JAKARTA,quickqios加速器 DISWAY.ID- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengklaim kementeriannya lalai dalam pengawasan pagar laut lantaran anggaran yang kurang memadai.
Terlebih, KKP memerlukan anggaran besar untuk mengawasi pemanfaatan ruang laut.
BACA JUGA:Menteri KKP Ungkap Bambu Bekas Pagar Laut Akan Jadi Barang Bukti
BACA JUGA:Pelanggaran Dua Perusahan Pembangun Pagar Laut Bekasi Diungkap DPR: Tidak Adanya Izin PKKPRL
"Kami menyadari bahwa saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) masih memiliki kelemahan dalam pengawasan pemanfaatan ruang laut. Akibat adanya keterbatasan sarana prasarana dan dukungan operasional yang membutuhkan penguatan anggaran serta penguatan tugas, fungsi dan tanggung jawab KKP melalui revisi UU kelautan," ujar Sakti dalam rapat bersama Komisi IV DPR RI, Kamis, 22 Januari 2025.
Dia menyebut, penguatan anggaran sangat dibutuhkan untuk memperkuat pengawasan kementeriannya di ruang laut dan menghindari hal seperti munculnya pagar laut ilegal.
Lebih lanjut, Sakti mengatakan saat ini pihaknya sudah berupaya menyegel pagar laut di Tangerang sepanjang 30,16 kilometer pada 9 Januari 2025.
"Sementara di Bekasi Jawa Barat pada 15 Januari 2025 karena tidak memiliki Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL) dan izin reklamasi," ujar dia.
BACA JUGA:Kelompok Nelayan yang Ngaku Memasang Pagar Laut Telah Dipanggil KKP
BACA JUGA:Menteri KKP Akui Kecolongan, Sempat Mengira Pagar Laut untuk Penangkaran Kerang Nelayan
Sakti membeberkan ke depan, KKP akan terus melanjutkan proses investigasi dan pemeriksaan terhadap pembangunan pagar laut. Serta melanjutkan proses penyegelan yang telah dilakukan oleh polisi khusus (Polsus) KKP.
"Kedua, konsolidasi dan koordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, untuk pengendalian pemanfaatan ruang laut secara nasional. Mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku," imbuhnya.
Industri Periklanan Ikut Khawatir pada PP 28/2024 yang Dianggap Tekan Industri Tembakau2025-06-03 00:28
Parah, Terdakwa Kasus Jiwasraya Ini Habiskan Duit Korupsi Beli Banyak Rumah sampai Main Judi2025-06-03 00:07
NYALANG: Terperangah Menatap Mimpi dan Ilusi2025-06-03 00:02
Kapten Perampokan Minimarket Ditembak Mati Polisi2025-06-02 23:57
Neta Indonesia Angkat Bicara Logo di Kantor Pusat China Terhapus2025-06-02 23:39
Kota Panas yang Menyengat hingga Burung2025-06-02 23:18
Anies Baswedan Kasih Apresiasi ke Masjid Istiqlal Karena...2025-06-02 23:03
INTIP: Daun Ini Ampuh buat Tingkatkan Kesehatan Paru2025-06-02 22:58
Pengganti Panji Gumilang di Ponpes Al Zaytun Diungkapan Kuasa Hukum2025-06-02 22:24
Kasus Covid2025-06-02 22:14
Dongkrak Pendapatan, Jobubu Jarum (BEER) Resmi Luncurkan Produk Baru2025-06-03 00:52
KPK Ancam Tuntut Hukuman Mati ke...2025-06-03 00:41
Pantau Pasar Tanah Abang, Anies Baswedan Disapa: Bapak Gue Tuh!2025-06-03 00:22
Kenapa Suhu Udara di Pesawat Sangat Dingin?2025-06-02 23:23
Para Ibu, Makan Jenis Sayur Ini untuk Memperlancar ASI2025-06-02 23:09
Deretan Manfaat Daun Sambung Nyawa untuk Kesehatan2025-06-02 23:02
Kapten Perampokan Minimarket Ditembak Mati Polisi2025-06-02 23:02
Waduh! Nasabah Bakal Merugi Kalau Indosurya Pailit2025-06-02 22:52
OJK Akui Pasar Karbon Indonesia Kini Didominasi Domestik, Tapi Siap Go Global2025-06-02 22:33
Ini Kesalahan yang Bikin Ular Bertamu ke Rumah, Sering Kamu Lakukan2025-06-02 22:14