时间:2025-06-03 06:56:06 来源:网络整理 编辑:知识
Jakarta, CNN Indonesia-- Kini sudah tak ada lagi ada alasan mager untuk segera berdiri usai duduk te quickq加速器下载网址
Kini sudah tak ada lagi ada alasan mager untuk segera berdiri usai duduk terlalu lama di kursi.
Penelitian yang diterbitkan awal pekan ini di JAMA menemukan bahwa duduk diam selama 10 jam atau lebih setiap hari "berhubungan secara signifikan" dengan demensia, istilah umum untuk hilangnya fungsi kognitif.
Gejalanya meliputi kehilangan ingatan, kebingungan, dan kesulitan mengungkapkan pikiran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi apa hubungannya antara kebanyakan duduk dengan demensia?
Penelitian dilakukan melalui UK Biobank, sebuah gudang data medis dari setengah juta orang yang tinggal di Inggris.
Basis data tersebut memiliki informasi tentang hampir 50 ribu orang berusia 60 tahun atau lebih yang memakai akselerometer, atau perangkat pergelangan tangan yang melacak pergerakan, terus menerus selama satu minggu antara tahun 2013 hingga 2015.
Saat itu, tidak ada orang yang menderita demensia saat mulai memakai akselerometer.
Para peneliti dalam studi baru ini menggunakan catatan medis untuk menentukan bahwa, sekitar enam tahun setelah orang berpartisipasi dalam percobaan selama seminggu, 414 di antaranya menderita demensia.
Setelah menganalisis data akselerometer, mereka menemukan bahwa risiko peserta terkena demensia meningkat jika mereka menghabiskan sekitar 10 jam sehari untuk duduk diam, yang berarti mereka duduk atau berbaring dan mengeluarkan sedikit energi dalam satu hari.
Lihat Juga :![]() |
Risikonya pun meningkat, dimana peserta yang banyak duduk selama 15 jam memiliki risiko tiga kali lipat terkena demensia dibandingkan rekan mereka yang tidak banyak duduk.
"Jumlah aktivitas menetap per hari tidak dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena demensia," tulis para peneliti.
"Meski belum sepenuhnya dipahami, berkurangnya aktivitas fisik menyebabkan berbagai efek negatif, termasuk penambahan berat badan, peningkatan peradangan, dan berkurangnya aliran darah ke otak," katanya.
"Jika digabungkan, faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko demensia seseorang, kemungkinan besar disebabkan oleh kerusakan langsung dan tidak langsung pada sel-sel otak," kata Keiland Cooper, seorang peneliti doktoral dalam ilmu kognitif dan ilmu saraf di Universitas California, Irvine, yang tak terlibat dalam penelitian.
(chs)Banyak Orang Ternyata Tak Suka Pesan Tiket Pesawat di Ponsel, Kenapa?2025-06-03 06:40
平面设计留学作品集,如何制作才能打动考官?2025-06-03 06:33
Stella McCartney Rilis Kampanye Sadar Kesehatan Mental2025-06-03 06:14
Sinyal PDIP Koalisi dengan PKB Usung Anies di Pilkada Jakarta, Hasto Bilang Begini2025-06-03 06:09
Polisi Sita Tas LV, Go Yard dan Sandal Tory Burch Milik Si Kembar Rihana2025-06-03 05:52
PGN Amankan Pasok Gas Dari PJBG Blok Cepu dan Blok Muriah2025-06-03 05:30
5 Minuman Herbal untuk Diabetes, Bantu Mengontrol Kadar Gula Darah2025-06-03 05:16
Mahasiswa Undip Terjun ke Desa, Peternak dan Petani Dilatih Manajemen Keuangan Hingga Bisnis2025-06-03 05:11
Seharian Jelajahi Jakarta Naik Transportasi Umum, Cek Rute & Ongkosnya2025-06-03 04:52
5 Minuman Herbal untuk Diabetes, Bantu Mengontrol Kadar Gula Darah2025-06-03 04:40
Sebut Beberapa Manfaat, HIPMI Sebut Kebijakan BMAD Dapat Melindungi Ekosistem Tekstil2025-06-03 06:06
Jadi Tantangan Pemerintah, 152025-06-03 05:51
Penting, Ini Aturan Isolasi untuk Pasien Cacar Monyet2025-06-03 05:44
5 Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Batu Ginjal2025-06-03 05:28
PSBB Transisi, Polisi Antisipasi Lonjakan Wisatawan ke Puncak dengan Cek Tiket Booking2025-06-03 05:19
Jangan Kaget, Ketua Lisan Sebut Putusan MK Tak Berlaku untuk Pilkada 2024!2025-06-03 05:09
PGN Amankan Pasok Gas Dari PJBG Blok Cepu dan Blok Muriah2025-06-03 05:02
Benarkah Ukuran Menara Eiffel di Paris Berubah?2025-06-03 04:49
Tak Lagi Dekat, Orang AS Kehilangan 90 Persen Sahabat Lamanya2025-06-03 04:28
莫纳什大学视觉传达专业全面解析2025-06-03 04:12