Desa Energi Berdikari Pertamina Bikin Limbah Ikan Jadi Cuan
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) mendukung upaya masyarakat nelayan di Desa Rawa Meneng meningkatkan perekonomian melalui pengolahan ikan-ikan yang tidak bernilai jual menjadi produk yang dibutuhkan oleh pasar. Dukungan ini bagian dari program Desa Energi Berdikari Pertamina untuk masyarakat di sekitar wilayah operasi PT Jawa Satu Power (JSP).
Desa Rawameneng, Kabupaten Subang yang berlokasi di sekitar area PLTGU Jawa-1, adalah desa nelayan yang penghasilan sebagian besar masyarakatnya mengandalkan hasil menangkap ikan di laut. Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Karya Baru menjadi pusat kegiatan ekonomi desa tersebut di mana setiap hari terdapat aktivitas pelelangan ikan. Sayangnya selain hasil tangkapan nelayan yang bernilai cukup tinggi, banyak juga ikan-ikan kecil yang dibuang karena dianggap tak bernilai jual.
Namun sekarang limbah ikan tersebut mulai dilirik untuk diolah menjadi produk bernilai jual seperti tepung ikan. Melalui program Desa Energi Berdikari, Pertamina NRE dan JSP melakukan pendampingan dengan cara menyediakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang melistriki alat pengeringan ikan, sekaligus memberikan edukasi peningkatan ekonomi melalui pengolahan limbah ikan menjadi tepung ikan.
Baca Juga: Pertamina NRE dan MGH Energy Garap E-Fuels, Kembangkan Solusi Inovatif Dekarbonisasi Sektor Transportasi
"Desa Energi Berdikari Pertamina bertujuan membantu masyarakat agar mandiri energi maupun ekonomi. Kami melihat Desa Rawa Meneng memiliki potensi bagus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan dengan memanfaatkan PLTS, biaya energi untuk memproduksi produk olahan ikan di KUD Mina Karya Baru menjadi lebih hemat," ujar Rika Gresia, Manager Corporate Communication Pertamina NRE dalam sesi edukasi nelayan di KUD Mina Karya Baru yang dikutip di Jakarta, Sabtu (14/6/2025).
Pada kesempatan yang sama, Rika menyampaikan bahwa harapannya program ini meningkatkan kesejahteraan masyarajat nelayan di Desa Rawa Meneng. Program ini memberikan manfaat setidaknya bagi 35 orang nelayan kapal kecil dan 140 orang nelayan anggota KUD Mina Karya Baru. JSP scara berkelanjutan melakukan pendampingan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Tidak saja menghemat biaya energi, penggunaan PLTS berkapasitas 2.200 watt peak (Wp) tersebut mendukung upaya penurunan emisi.
"Biasanya ikan rucah ini kami buang karena harganya sangat rendah. Tapi dengan adanya program ini ikan rucah yang tidak bernilai jual itu bisa kami olah jadi tepung ikan sehingga mwnjadi beenilai ekonomi. Apalagi mesin pengeringnya dioperasikan dengan menggunakan PLTS, biaya produksi jadi lebih hemat," ungkap Karyono, Ketua KUD Mina Karya Baru.
Tepung ikan yang diolah dari ikan rucah tersebut bisa menjadi pakan unggas dan ikan yang bernilai gizi tinggi. Tidak saja di Desa Rawa Meneng sendiri, pakan dari bahan dasar tepung ikan juga berpotensi diserap oleh pasar dari desa lain yang banyak membudidayakan ayam dan itik.
Menurut John Anis, Chief Executive Officer Pertamina NRE, transisi energi bukan hanya mengenai teknologi, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang mandiri secara energi dan ekonomi.
Baca Juga: Pertamina Catat Kinerja Positif Hulu hingga Hilir, Akselerasi Swasembada Energi Nasional
“Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat, tidak hanya mengenai energi baru terbarukan, tapi juga pemanfaatannya, demi lingkungan dan praktik ekonomi berkelanjutan” terang John.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Desa Energi Berdikari menjadi program Pertamina dalam mendorong ekonomi masyarakat, terutama dengan memanfaatkan energi bersih. Saat ini, Pertamina Grup telah membangun 172 lokasi Desa Energi Berdikari. "Sehingga, kami berharap program ini tak hanya berdampak bagi ekonomi, juga pengurangan emisi karbon," jelas Fadjar.
Melalui Desa Energi Berdikari, Pertamina NRE mendorong sinergi antara energi bersih dan pemberdayaan komunitas lokal, khususnya masyarakat pesisir yang memiliki potensi besar dalam ekonomi berbasis sumber daya alam terbarukan.
(责任编辑:综合)
- Pemantauan Hilal Awal Ramadan 2023 di 124 Titik Digelar Kemenag, Berikut Daftar Lokasinya
- Begini Kegembiraan Warga Pakuhaji Pantura Tangerang
- Waspada, Penyakit Ini Rentan Muncul di Usia 40
- Tumbuh 17 Persen, Laba Bersih Bank BCA (BBCA) Tembus Rp20,21 Triliun hingga April 2025
- Mabes Polri Monitor Kasus Penganiayaan Anak AKBP Achiruddin Terhadap Mahasiswa di Medan
- Plaza Indonesia (PLIN) Bakal Tebar Dividen Tunai Rp339 Miliar, Catat Jadwalnya!
- Turunkan Kolesterol dalam Darah dengan 7 Rebusan Daun Ini
- Hasto Kristiyanto Dipanggil Polda Metro Jaya Besok, PDIP Sebut Pembungkaman
- Identitas Pelaku Penipuan Jual Tiket Coldplay di Sulsel Diungkap, Ternyata Adalah..
- Penutupan Holywings Cuma Bikin Senang Pendukung Anies, Adi Prayitno: Kenapa Nggak dari Dulu?
- Mau Wisata ke Area Konservasi, Yuk Simak Dulu Aturannya
- Kantongi Restu, Emiten PANI Milik Aguan Siap Bagikan Dividen Rp67,53 Miliar
- Laporan Terhadap Andi Pangerang Hasanuddin yang Ancaman Warga Muhammadiyah Ditangani Bareskrim Polri
- Sensasi Menakjubkan Naik Kereta Harry Potter, Hogwart Express
- 15 Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Berhasil Diidentifikasi, Berikut Daftarnya
- Insiden Rumah Ferdy Sambo Akan Terkuak, Fakta Baru Ditemukan di Tubuh Brigadir J, Simak!
- Proyek Rusun ASN di IKN Capai 98,14%, PTPP Lampaui Target Pembangunan
- Jokowi Sebut Kota Masa Depan Ramah Pejalan Kaki, Disabilitas hingga Lingkungan
- Kapolri Tekankan Penguatan SDM Penting untuk Raih Kepercayaan Publik
- Capaian AIA, Salah Satunya AIA Mengelola Rp735 triliun Uang Pertanggungan