Dibayangi Sederet Kecelakaan, Pesawat Masih Jadi Transportasi Teraman
Tahun 2024 menjadi masa yang mengkhawatirkan bagi dunia penerbangan, terutama dalam beberapa minggu terakhir, saat lebih dari 200 orang kehilangan nyawa mereka dalam dua insiden yang terjadi hanya selang beberapa hari.
Sebanyak 38 orang dinyatakan tewas dalam peristiwa jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan pada Rabu (25/12) lalu, disusul empat hari kemudian oleh pesawat Jeju Air yang jatuh di Korea Selatan dan menewaskan 179 orang.
Kedua kecelakaan besar pesawat terbang tersebut masih terngiang dalam benak masyarakat dunia dan menorehkan duka yang begitu luar biasa, sekaligus menandai tahun 2024 sebagai tahun berdarah dalam dunia penerbangan global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Seluruh penumpang yang berjumlah 177 orang selamat setelah dilakukan pendaratan darurat. Meski begitu, insiden tersebut telah membuat produk besar pesawat, Boeing, menjadi sorotan dunia sepanjang tahun.
Pada musim panas, hilangnya penerbangan Voepass di Brasil merenggut nyawa 62 penumpang berikut awak kabin.
Selain kecelakaan-kecelakaan tersebut, banyaknya laporan tentang turbulensi pesawat yang menyebabkan korban luka termasuk satu orang meninggal dunia dalam penerbangan Singapore Airlines telah membuat para wisatawan khawatir akan keselamatan mereka.
Seperti dilansir Euronews, menurut Jaringan Keselamatan dan Penerbangan, sebanyak 318 orang tewas dalam kecelakaan pesawat tahun 2024, menjadikan tahun tersebut sebagai tahun paling mematikan dalam dunia penerbangan global sejak 2018.
Namun, dari maraknya insiden kecelakaan pesawat tahun lalu, apakah melakukan penerbangan menjadi benar-benar kurang aman? Haruskah penumpang khawatir akan pemesanan perjalanan udaranya di masa mendatang?
Menjawab hal ini, Dr. Hassan Shahidi, seorang presiden sekaligus CEO Flight Safety Foundation, sebuah lembaga nirlaba yang bekerja dalam aspek keselamatan penerbangan, memberikan pandangan sekilasnya.
"Sepanjang tahun 2023, tidak ada satu pun kematian akibat kecelakaan jet komersial. Pada akhir 2024, industri penerbangan telah mengangkut 5 miliar penumpang di seluruh dunia. Hingga beberapa hari terakhir di ujung tahun, tahun 2024 siap mengulang rekor keselamatan tersebut," tutur Hassan.
Menurut penelitian dari Institut Teknologi Massachussetts (MIT), bepergian dengan menggunakan pesawat pada masa ini dinilai lebih aman daripada masa sebelumnya.
Pada periode 2018 hingga 2022, risiko kematian akibat perjalanan udara dihitung sebesar 1 per 13,7 juta penumpang yang naik pesawat.
Angka tersebut turun dari 1 per 7,9 juta penumpang pada tahun 2008-2017 dan penurunan secara signifikan dari 1 per 350 ribu penumpang pada tahun 1968-1977. Perjalanan udara terbukti semakin aman dari waktu ke waktu.
Penelitian dari Embry-Riddle Aeronautical Academy menunjukkan bahwa hingga 80 persen kecelakaan penerbangan ialah disebabkan oleh kesalahan manusia. Kesalahan pilot diperkirakan menjadi penyebab 53 persen kecelakaan.
Sementara itu, kegagalan mekanisme pesawat dianggap sebagai penyebab dengan persentase 21 persen kasus.
Airbus sendiri mempelajari bagian mana dari penerbangan yang paling berbahaya, dan mengungkapkan bahwa kecelakaan paling mungkin terjadi pada saat pesawat lepas landas dan mendarat.
Kedua kecelakaan yang terjadi pada Desember lalu terjadi saat pendaratan pesawat, meskipun juga ada faktor lain yang berperan dalam menyebabkan kejadian nahas tersebut.
Dalam kecelakaan Jeju Air, misalnya, ada laporan tentang kerusakan mesin setelah menabrak burung, dan pesawat, karena alasan yang belum diketahui, tidak mengaktifkan roda pendaratan saat mendarat. Penyelidikan akan berlangsung lama dan rumit, dan mungkin perlu waktu sebelum kita memahami dengan pasti apa yang terjadi.
"Kecelakaan ini melibatkan banyak faktor, mulai dari tabrakan burung hingga pendaratan tanpa roda pendaratan dan penutup," Shahidi menuturkan. "Semua ini akan diselidiki secara menyeluruh, faktor-faktor yang berkontribusi akan ditentukan dan langkah-langkah akan diambil untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi," tambahnya.
下一篇:Hari Minggu, Buruan Klaim Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu Ini
相关文章:
- Masih Ingat Peran Guru BK? Kini Setiap Guru Harus Siap Dampingi Siswa Secara Psikologis
- 5 Museum di Jakarta Kini Bisa Dikunjungi Malam Hari, Mana Aja?
- Mantan Pengacara Novanto Tetap Divonis 7 Tahun
- Advokat Ini Laporkan Prabowo dan Fadli Zon ke Bareskrim Polri
- Peningkatan Daya Saing Terhambat, Kemenperin Ungkap Alasannya
- Temukan Kejanggalan, Polisi Bakal Periksa Rekening Ratna Sarumpaet
- Nama Menteri Sosial Disebut di Sidang Korupsi E
- Nama Menteri Sosial Disebut di Sidang Korupsi E
- Link dan Cara Daftar Jalur Mandiri PNJ 2025, Segini Besaran Biaya Pendaftarannya
- Bukan Bisulan, Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Setiap Hari?
相关推荐:
- Komisi I DPR Desak Pemerintah dan TNI Evaluasi Prosedur Pemusnahan Amunisi Imbas Ledakan di Garut
- Waspada! Arah Jakarta
- DPR: Usut Tuntas Perdagangan Perempuan WNI ke Tiongkok
- Apa Benar Pepaya Bisa Sembuhkan Infeksi?
- Panasonic Holding PHK Ribuan Karyawannya, Kemenperin: Persaingan Semakin Ketat
- Daftar 20 Kota Paling Bahagia di Dunia, Jakarta Tak Termasuk
- Eggi Sudjana Laporkan Balik Farhat Abbas
- Apa Benar Pepaya Bisa Sembuhkan Infeksi?
- Demi Industri Pos yang Sehat, Asperindo Dukung Kebijakan Komdigi
- 6 Buah Ini Lebih Bermanfaat Jika Dimakan saat Perut Kosong
- BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bogor, Ada Salmonella dan E.Coli di Air, Telur, dan Sayur
- Jalur Mandiri Undip 2025: Jadwal Seleksi, Persyaratan dan Cara Daftar
- Kata Dokter, Ini Tanda Kamu Kecanduan Masturbasi
- Keluarga Kolonel Cpl Antonius Hermawan yang Gugur dalam Ledakan Garut: Tak Sempat Pulang Minta Restu
- Masih Ingat Peran Guru BK? Kini Setiap Guru Harus Siap Dampingi Siswa Secara Psikologis
- BGN: Program MBG Investasi Untuk Tingkatkan SDM Indonesia
- PSI Cari Pengganti Kaesang? Pendaftaran Ketum Baru Resmi Dibuka!
- Klaim Sekarang! Ini Tips Menikmati Saldo DANA Kaget Saat Akhir Pekan
- Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei: Sejarah hingga Jejak Awal Organisasi Boedi Oetomo!
- Habiburokhman Pasang Badan, Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan Mahasiswi ITB di Kasus Meme Prabowo