Padi Bisa Tumbuh dan Beradaptasi dengan Iklim Dingin
Para peneliti China berhasil menemukan bukti molekuler yang mendukung teori evolusi yang telah lama diperdebatkan, menunjukkan bahwa tanaman padi dapat mewariskan toleransi terhadap suhu dingin kepada "keturunannya", sebuah fenomena yang selaras dengan Lamarckisme, gagasan abad ke-19 bahwa sifat-sifat yang diperoleh dapat diwariskan.
Studi yang dipimpin oleh sejumlah ilmuwan dari Institut Genetika dan Biologi Perkembangan (Institute of Genetics and Developmental Biology/IGDB) di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) dan diterbitkan dalam jurnal Cell ini mengungkap bagaimana perubahan epigenetik memungkinkan tanaman padi untuk beradaptasi dengan iklim yang lebih dingin dan mempertahankan adaptasi tersebut lintas generasi.
Untuk memahami bagaimana padi berevolusi saat tanaman itu menyebar ke daerah utara yang lebih dingin, para ilmuwan mengekspos tanaman padi yang sensitif dengan suhu dingin terhadap tekanan suhu rendah selama beberapa generasi, dan secara selektif membiakkan tanaman yang paling tahan terhadap suhu rendah.
Proses ini menghasilkan galur padi dengan toleransi dingin yang stabil dan dapat diwariskan, yang bertahan hingga setidaknya lima generasi bahkan setelah tekanan suhu rendah dihilangkan.
Mekanisme utamanya melibatkan metilasi DNA, sebuah modifikasi kimia yang mengatur aktivitas gen. Tekanan suhu rendah mengurangi metilasi di dekat gen ACT1, yang memainkan peran penting dalam ketahanan terhadap dingin. Dengan menggunakan alat penyuntingan epigenom, para peneliti mengonfirmasi bahwa perubahan epigenetik ini secara langsung meningkatkan toleransi terhadap suhu dingin dengan meningkatkan ekspresi gen ACT1 di bawah kondisi dingin.
Dikutip dari Xinhua, analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa varietas padi alami di China menunjukkan pola epigenetik yang jelas: lebih dari 88 persen galur padi dari daerah selatan, yang jarang terpapar lingkungan bersuhu rendah, memiliki tingkat metilasi tinggi di dekat gen ACT1, yang membuatnya lebih sensitif terhadap suhu dingin.
Sebaliknya, padi dari daerah timur laut, yang tumbuh di iklim lebih dingin, sebagian besar membawa versi gen dengan tingkat metilasi rendah, yang menghubungkan sifat epigenetik ini dengan adaptasi lingkungan.
Selain mengonfirmasi mekanisme teori pewarisan Lamarck, penelitian ini menawarkan aplikasi praktis. Tim tersebut mengusulkan strategi baru dalam pemuliaan tanaman: mengekspos tanaman terhadap stres, mengidentifikasi perubahan epigenetik yang menguntungkan, dan kemudian menggunakan penyuntingan presisi untuk mengunci sifat-sifat tersebut.
Pendekatan ini dapat mempercepat pengembangan tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim, guna menghadapi tantangan ketahanan pangan akibat pemanasan global, kata Cao Xiaofeng, profesor di IGDB.
Para peninjau sejawat memuji studi ini karena mengungkap mekanisme evolusi melampaui teori Darwin klasik, dan menyebutnya sebagai langkah penting dalam memahami bagaimana organisme dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan.
相关文章:
- Pengacara Bupati Mimika Bilang Tak Ada Unsur Kerugian Negara
- Jangan Cuma Andalkan Susu, 5 Sayur Ini Juga Tinggi Kalsium
- OJK Gandeng AO PNM dalam Program SICANTIKS untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah
- Benarkah Puasa Bisa Membakar Kalori? Ini Penjelasannya
- FOTO: Melestarikan Seni Sulam UEA yang Hampir Punah
- Ciptakan Kualitas Udara Lebih Baik, BAF Donasikan Bibit Mangrove ke
- Prabowo dan Erdogan Sepakat Dukung Kemerdekaan Palestina
- FOTO: Festival Bedug Jakarta, Gema Tradisi di Tengah Kota
- Ditularkan Gigitan Nyamuk, Apa Itu Penyakit Arbovirus?
- Komdigi Luncurkan Regulasi Layanan Pos Komersial, Kadin Berikan Respon Positif
相关推荐:
- 100 Bandara Terbaik Dunia 2024: Soetta Urutan Ke
- Gratis Ongkir Gak Dihapus? Pemerintah Luruskan Aturan Baru Permen Komdigi
- NYALANG: Rona Mata di Pendar Cahaya
- BGN Bantah Mitra MBG di Tasikmalaya Mundur Gegara Tak Dibayar
- 太合音乐集团 麦田未来联合美行思远推出艺术留学+艺人孵化双通道发展计划
- Desa Pendiri Deepseek Jadi Tempat Wisata, Sehari Bisa 10 Ribu Turis
- Prabowo: Ciri Khas Negara Gagal Tercermin dari Tentara dan Polisinya Gagal!
- Cabor MMA Potensial Mendunia, Dukungan Pemerintah Diharapkan Lebih Optimal
- SPDP Telah Diterima, Kejati DKI Jakarta Tunjuk 4 Jaksa Teliti Berkas Perkara Firli Bahuri
- Jelang Batas Pemberkasan Paulus Tannos, KPK Harap ada Kabar Baik dari Pemerintahan Singapura
- 5 Makanan yang Merusak Otak, Awas Bikin Daya Ingat Menurun
- VIDEO: BARK Air Layani Penerbangan Mewah buat Anabul, Mulai Rp96 Juta
- 513 Personel Pati dan Pamen Polri Dimutasi, Kakorlantas hingga Kadensus 88 Diganti
- Tampil bak Putri di Cannes 2024, Raline Shah Pakai Gaun Desainer Lokal
- Deolipa: Lihat, Tunggu Saja!
- 音乐技术+音乐制作!一毕业就被抢着要的高科技专业了解一下!
- 7 Buah yang Bagus untuk Kesehatan Jantung, Manis dan Sehat
- 常规操作:1天连下9枚纽大offer!集齐游戏/交互/摄影等王牌专业!
- RUPTL PLN 2025
- Denny Indrayana Sebut Putusan MK Soal Batasan Usia Minimal Capres