Jaga Lingkungan, Prancis Bakal Batasi Peredaran Produk Fast Fashion
Majelis Nasional atau majelis rendah parlemen Prancismenyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang mengatur sanksi terhadap produk-produk fast fashion. Beleid ini dibuat untuk mengurangi dampak fesyenterhadap lingkungan.
RUU tersebut mencatat peningkatan denda secara bertahap hingga 10 euro atau sekitar Rp171 ribu per pakaian pada tahun 2030 mendatang. Beleid juga mengatur larangan iklan untuk produk-produk fast fashion.
"Evolusi sektor pakaian jadi menuju fesyen yang bersifat sementara, yang merupakan gabungan peningkatan volume dan harga murah, memengaruhi kebiasaan belanja konsumen dengan mendorong keinginan untuk terus memiliki sesuatu yang baru, yang memiliki konsekuensi terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi," tulis RUU tersebut, melansir CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Dalam keterangannya kepada Reuters, Shein menyebut bahwa pihaknya hanya memenuhi angka permintaan yang ada. Mereka juga mengatakan bahwa RUU tersebut bakal memperburuk daya beli konsumen Prancis.
"RUU memperburuk daya beli konsumen Prancis, pada saat mereka sudah merasakan dampak krisis biaya hidup," ujar Shein.
Menteri Lingkungan Hidup Prancis Christopher Bechu mengapresiasi hadirnya RUU tersebut sebagai langkah maju untuk menjaga lingkungan tetap lestari.
"Sebuah langkah besar telah diambil untuk mengurangi dampak lingkungan dari sektor tekstil," tulis Bechu dalam sebuah unggahan di akun X (Twitter).
Fast fashionsendiri merupakan istilah yang merujuk pada produk-produk fesyen yang diproduksi secara massal sebagai respons terhadap tren terkini. Produk fast fashionbiasanya dijual dengan harga yang lebih murah.
Fesyen sendiri dianggap sebagai salah satu industri penyumbang polusi terbesar di dunia.
Laporan State of Fashion dari McKinsey menyebut, industri fesyen menyumbang sekitar 3-5 persen emisi karbon global. Sekitar setengah dari seluruh serat yang diproduksi oleh industri fesyen merupakan poliester berbahan dasar minyak.
(asr/asr)下一篇:FOTO: Menara Eiffel Ditutup Imbas Pekerja Mogok Massal
相关文章:
- 谢尔丹学院排名情况如何?
- Langkah Negosiasi Indonesia ke AS Dikritik, Kadin Buka Suara
- Ada 2 Kelompok Orang yang Tak Boleh Makan Rambutan, Siapa Saja?
- UNICEF: 2024 Salah Satu Tahun Terburuk dalam Sejarah bagi Anak
- VIDEO: Kursi Stadion Olimpiade Paris 2024 dari Sampah Daur Ulang
- CASH Siapkan Langkah Besar, Tambah Empat Lini Bisnis untuk Perluas Layanan Digital
- UNICEF: 2024 Salah Satu Tahun Terburuk dalam Sejarah bagi Anak
- Malaysia Masuk Daftar 25 Destinasi Wajib Dikunjungi 2025, Indonesia?
- Bawaslu Sebut Tidak Ada Dasar untuk Menunda Pemilu 2024!
- Ini 7 Manfaat Daun Pandan untuk Kecantikan dan Kesehatan Kulit
相关推荐:
- 7 Trik Cegah Jamur di Rumah, Pakai Hot Air Drying Vacuum dari Dreame
- Langkah Negosiasi Indonesia ke AS Dikritik, Kadin Buka Suara
- Berhemat dengan Ikut Tren 'No Buy 2025', Berani?
- Mensesneg: Hotel Sultan Juga Akan Masuk ke Dalam Danantara
- Sandiaga dan Pemerintah Libatkan Swasta Bangun Ekosistem Kreatif yang Tangguh
- Megawati Bantah Jual Pulau Saat Jadi Presiden: Saya Hanya Betulkan Ekonomi
- 2025年建筑大学世界排名汇总
- KAI Uji Coba Akses Baru Stasiun Tanjung Barat, Lalui Apartemen Samamesta Mahata Mulai Hari Ini
- VIDEO: Melihat Kemegahan Dua Menara Baru di Kairo Usai Renovasi
- Menteri PPPA Apresiasi Peran LBH APIK Bela Hak Perempuan
- 5 Bacaan Doa untuk Orang yang Sakit agar Diberikan Kesembuhan
- 新南威尔士建筑学研究生申请条件
- Penentuan Capres dan Cawapres, PKB Gerindra Komitmen pada Kerjasama Politik Antar Partai
- Simbol Kekayaan Budaya dan Syariat, Ini Yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Berkurban
- Sabar, Bahkan Taylor Swift Tak Lepas dari Pertanyaan 'Kapan Kawin?'
- Awas, Ini Jenis Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Menyusui
- Ikonografi Schiaparelli dan Gaya Amerikanisme Daniel Roseberry
- Serial Killer Bekasi
- Awas, Ini Jenis Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Menyusui
- 南安普顿大学艺术院校排名第几?