时间:2025-06-02 04:49:19 来源:网络整理 编辑:探索
Daftar Isi Cara mencegah pneumonia Mycoplasma quickq官网入口直接下载
Para ahli menyarankan agar masyarakat tidak panik merespons ramai infeksi Mycoplasma pneumoniae. Masyarakat tetap diimbau untuk melakukan cara mencegah infeksi Mycoplasma berikut ini.
Bakteri Mycoplasma pneumoniaekini tengah jadi sorotan. Kasusnya bermula dari wabah pneumonia pada anak di China yang diduga disebabkan oleh bakteri tersebut.
Kini, Indonesia juga telah mencatat tiga kasus Mycoplasma pneumoniae. Ketiganya merupakan pasien anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau lihat di literatur, ini [bakteri] sudah ada sejak 1930-an. Ini enggak jadi perhatian sebab pengamatan dari tahun ke tahun gejalanya ringan, enggak perlu rawat inap, rawat jalan saja," kata dokter spesialis paru-konsultan di RSUP Persahabatan Erlina Burhan dalam konferensi pers virtual bersama Kementerian Kesehatan, Rabu (6/12).
Hal yang hampir serupa juga diungkapkan oleh dokter spesialis anak-konsultan RS Cipto Mangunkusumo Nastiti Kaswandani. Ia menyebut bahwa tingkat keparahan Mycoplasma jauh lebih rendah jika dibandingkan pneumonia umumnya yang disebabkan bakteri Pneumococcus dan Covid-19.
Pasien pneumonia pada umumnya menjalani rawat inap. Namun, kasus pneumonia yang disebabkan oleh Mycoplasma biasanya dapat membaik hanya dengan rawat jalan.
"Anaknya sakit, tapi dia jalan-jalan, aktivitas seperti biasa, enggak seperti pneumonia khas yang anaknya diinfus, pakai oksigen," imbuh Nastiti dalam kesempatan serupa.
Para ahli mengimbau beberapa langkah pencegahan penyakit infeksi termasuk pneumonia Mycoplasma.
Berikut beberapa cara mencegah Mycoplasma pneumoniae.
![]() |
PHBS termasuk di antaranya memakai masker terutama saat sakit dan berada di tempat ramai dalam waktu lama. Tempat ramai ini misalnya sekolah, tempat kerja, dan transportasi publik.
Selain itu, cuci tangan dengan air dan sabun, menjaga ventilasi udara dalam ruangan tetap baik, dan menghindari asap rokok.
Anak-anak harus mendapat imunisasi lengkap sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Bakteri dapat ditangani dengan antibiotik. Namun, bukan berarti antibiotik bisa dikonsumsi secara bebas. Penggunaan antibiotik harus sesuai resep dokter.
Pasalnya, bakteri juga rentan mengenai orang dengan resistensi antibiotik. Kondisi ini hanya bisa mempersulit proses penyembuhan.
(els/asr)iNews Siarkan Pilkada Serentak di 270 Daerah2025-06-02 04:39
12 Korban Kecelakaan Cikampek Terindentifikasi, Berikut Hasilnya2025-06-02 04:26
Legenda Manchester United, Wes Brown akan Hadir di Store Adidas Pacific Place2025-06-02 04:12
Jadi Perantara Korupsi, Kakak Ipar Bupati Cianjur Dicari KPK2025-06-02 03:24
Terancam Hukuman Seumur Hidup, Sekda Jabar Jadi Tersangka Suap Meikarta2025-06-02 03:23
FOTO: Ramah Lingkungan, Keranjang 'Krathong' Thailand Dibuat Virtual2025-06-02 03:14
Ratusan Alat Bukti Telah Diserahkan KPU Untuk Sidang PHPU2025-06-02 03:02
Tak Usah Canggung, Ini 5 Trik Jitu Mengajak Pasangan Bercinta2025-06-02 02:33
Pengelola Mal Tolak Usulan Luhut: Percuma...2025-06-02 02:24
Copot Baliho Garbi, Pemkot Depok Berlagak Otoriter2025-06-02 02:20
Ingatkan Kekuatan Akar Rumput, Mega: PDI Perjuangan Jadi Seperti Ini Karena Rakyat2025-06-02 04:37
Cara Ini Bisa Mengatasi Tembok Berjamur dengan Cepat2025-06-02 04:27
FOTO: Penasihat Kecantikan Tertua di Dunia2025-06-02 04:05
Resep Macaroni Schotel Kukus yang Simpel ala Rumahan2025-06-02 03:45
VIDEO: Mencoba 'Daging Sapi' yang Dicetak 3D Printer2025-06-02 03:26
Ini 5 Sarapan Paling Sehat Menurut Ahli Gizi2025-06-02 03:14
Legenda Manchester United, Wes Brown akan Hadir di Store Adidas Pacific Place2025-06-02 03:08
Kata Gibran: Etos Kerja Orang Jakarta, Berangkat Subuh, Pulang Malam2025-06-02 03:03
Bolehkah Tidur Setelah Sahur? Ternyata Ini Dampaknya bagi Kesehatan2025-06-02 02:55
Ini Daftar Lokasi Kepadatan Volume Kendaraan di GT Tol Trans Jawa saat Arus Balik Lebaran2025-06-02 02:25