Dokter Sebut 1 Dari 5 Orang Indonesia Mengalami Obesitas
Hari Obesitas Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Maret. Nyatanya, obesitas saat ini menjadi masalah kesehatan yang kian mengkhawatirkan di Indonesia.
Dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Padjadjaran, Gaga Irawan Nugraha mengatakan 1 dari 5 orang Indonesia terkena obesitas.
"Saat ini kalau pakai skala, misal ada orang ngumpul lima orang, nah satu orang ini mengalami obesitas," kata Gaga dalam acara menyambut Hari Obesitas Sedunia 2024 yang digelar Novo Nordisk di Jakarta, Jumat (1/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Dan per 2023 ini juga pasti mengalami peningkatan, datanya memang belum dirilis dari Riskesdas," katanya.
Lebih lanjut, Gaga juga menyebut masalah obesitas ini tidak hanya dialami orang Indonesia. Obesitas kini telah menjadi masalah global dan dialami jutaan orang di dunia. Bahkan, pada 2035 mendatang diperkirakan ada 1,9 miliar orang mengalami obesitas.
"Maka dari itu, sangatlah penting untuk tidak meremehkan kompleksitas ilmiah dari penyakit ini. Pemahaman akan keseimbangan energi merupakan hal yang penting untuk menentukan langkah-langkah yang efektif untuk mengatasi obesitas," katanya.
Sementara itu, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI, Esti Widiastuti mengatakan 1 dari 3 orang Indonesia mengalami obesitas pada 2018. Itu berarti ada sekitar 68 juta orang mengalami obesitas.
"Kalau dihitung persentase itu sekitar 35,4 persen orang dewasa di Indonesia pada 2018 mengalami obesitas," katanya.
Obesitas kata Esti adalah masalah kesehatan yang harus segera ditangani. Namun, tantangan untuk menangani masalah obesitas ini ternyata cukup kompleks dan luas.
Bukan hanya soal kesadaran masyarakat yang masih kurang, tapi faktor lingkungan dan teknologi juga sangat mempengaruhi meningkatnya masalah obesitas di Indonesia dari tahun ke tahun.
"Teknologi ini berkaitan dengan semakin mudahnya akses terhadap makanan tidak sehat. Misalnya pesan makanan cepat saji atau minuman manis saja tinggal pakai handphone tunggu di rumah, sudah datang. Ini semua semakin menyulitkan penanganan obesitas," katanya.
Sejarah Hari Obesitas Sedunia
![]() |
World Obesity Daypertama kali diperingati pada tahun 2015. Peringatan ini diinisiasi oleh World Obesity Federation (WOF) sebagai tanggapan terhadap meningkatnya prevalensi obesitas secara global.
Dilaksanakan setiap 4 Maret, acara ini telah menjadi platform penting untuk memperkuat kesadaran akan dampak obesitas. Ini sekaligus berfungsi untuk mendesak pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat umum untuk bertindak.
Sejak pertama kali dirayakan, World Obesity Day telah menjadi panggung bagi berbagai inisiatif dan kampanye yang bertujuan untuk mengubah pandangan dan perilaku terkait obesitas.
Melansir laman resmi World Obesity Day, tema Hari Obesitas Sedunia 2024 adalah Let's talk about obesity and...("Mari Bicara tentang Obesitas dan...)
Tema ini ditekankan untuk mendorong masyarakat memulai percakapan yang membahas obesitas dari perspektif lintas sektoral.
Fokus utamanya adalah untuk melihat kesehatan, generasi muda, dan dunia secara keseluruhan untuk menemukan cara bersama-sama memerangi obesitas.
Hal ini karena hanya melalui komunikasi, diskusi, dan penyiaran informasi kita dapat membantu meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Harapannya, ini akan memobilisasi upaya kebijakan, menghilangkan mitos, dan mengubah kata-kata menjadi tindakan nyata untuk mencegah serta memerangi obesitas.
下一篇:Bawaslu Sebut Tidak Ada Dasar untuk Menunda Pemilu 2024!
相关文章:
- Wamenkumham: Laporan Ketua IPW Tendensius Mengarah Fitnah
- Hadapi Aksi Ojol 20 Mei, Pengamat: Pemerintah Perlu Buat Aplikasi Sendiri!
- Gembok Dibuka, Saham Emiten Hotel FITT Langsung Terbang Usai Diperdagangkan Lagi
- 'Mulut Racun' Mertua dan Perkara yang Belum Selesai soal Menjadi Ibu
- Java Jazz Festival 2025 jadi Momentum BNI Akuisisi Nasabah Baru
- Konsumsi 6 Makanan Ini agar Tidak Terkena Batu Empedu
- PN Jakpus Gelar Sidang Perdana Harvey Moeis dalam Kasus Timah Pada 14 Agustus 2024
- Tekan Polusi Udara, Belasan Gedung di Jakarta Dipasang Water Mist
- Multipolar Technology Bagikan Tiga Solusi untuk Hadapi Lanskap Bisnis Modern
- Kemenkes Pastikan Kualitas PPDS Hospital Based Setara Internasional
相关推荐:
- PINTU Tingkatkan Komisi Referral Program, Perluas Akses Investasi Crypto di Indonesia
- Bocah 6 Tahun Ditusuk Ibu Kandung di Jakarta Utara, Diduga Alami Depresi Usai Ditinggal Suami
- FOTO: Banjir Penonton Event Selancar di Hawaii, Rawan Tersapu Ombak
- Kemenkes Pastikan Kualitas PPDS Hospital Based Setara Internasional
- Awas, Ini Jenis Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Menyusui
- Taman Safari Indonesia Umumkan Pemenang International Animal Photo and Video Competition 2023
- Sambut Tim Verifikator KKS Nasional, Mas Dhito: Semoga Kabupaten Kediri Betul
- Bukan Kerugian Negara, BLT Minyak Goreng Disebut Karena Kenaikan Harga
- Siapa Orang yang Pertama Kali Mempercayai Peristiwa Isra Miraj?
- Bayar Angkot Pakai Tutup Botol Plastik, Bapak
- Zulhas Berharap Koalisi Besar Dapat Terwujud Dibawa Pimpinan Jokowi
- Moraturium PMI Dicabut, PKB Ingatkan Pemerintah: Devisa Tak Sebanding dengan Nyawa
- Pakai KTP DKI dan Depok, Tiket Masuk Trans Studio Cibubur Buy 1 Get 1
- VIDEO: Melihat Kemegahan Dua Menara Baru di Kairo Usai Renovasi
- Hari Perempuan Internasional: Berbeda untuk Dunia yang Lebih Baik
- Melonjak Rp26 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Tembus Rp1,9 Juta per Gram
- Waspada 3 Risiko ini Jika Ibu Mau Hamil Lagi Setelah Operasi Caesar
- Lamalera di Mata Andy Noya dan Kesalahpahaman soal Desa Perburuan Paus
- Beri Kejelasan Nasib Bharada E, Kompolnas Apresiasi Polri
- 7 Kebiasaan yang Bikin Rumah Bau Tak Sedap, Ada yang Sering Dilakukan