时间:2025-06-02 22:52:45 来源:网络整理 编辑:探索
Daftar Isi Fakta-fakta Covid-19 Subvarian Eris quickq手机版安卓
Tren kasus infeksi virus coronapenyebab Covid-19di Indonesia tengah mengalami kenaikan. Kenaikan diduga dipicu oleh subvarian baru Eris atau EG.5 dan EG.2.
"Kasus Covid-19 [di Indonesia] naik karena ada subvarian baru EG.5 dan EG.2," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (5/12).
Eris sendiri merupakan turunan dari varian Omicron. Hingga saat ini, Omicron masih menjadi varian yang mendominasi penularan Covid-19 di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kini tampaknya subvarian Eris kembali bergejolak di dunia, tak terkecuali di dunia. Kasus Covid-19 di RI sepanjang November tercatat mengalami peningkatan 58,9 persen dari Oktober.
Agar lebih waspada, masyarakat perlu memahami beberapa fakta tentang Covid-19 subvarian Eris berikut ini.
Virus corona penyebab Covid-19 subvarian Eris diyakini lebih cepat menular dibandingkan varian lainnya.
Pakar penyakit menular dari Berkeley's School of Public Health John Swartzberg mengatakan bahwa subvarian satu ini tampaknya mengalahkan varian lainnya soal penyebaran.
"Ini dimulai dengan sangat lambat dan kemudian tampaknya semakin meningkat dalam hal [penularan] mengalahkan pendahulunya," ujar Swartzberg, mengutip Insider.
![]() |
Meski menyebar dengan cepat, beberapa pihak meyakini gejala yang ditimbulkan subvarian satu ini tak akan separah varian Corona lainnya.
Berikut beberapa gejala Covid-19 subvarian Eris yang biasa muncul:
- demam,
- kelelahan,
- batuk,
- sakit kepala,
- pilek.
"Mereka yang paling berisiko termasuk orang tua, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, dan mereka yang memiliki penyakit kronis," ujar Swartzberg.
Lihat Juga :![]() |
Berdasarkan laporannya, WHO menyebutkan bahwa subvarian Eris bisa lolos dari kekebalan tubuh.
Mengutip laman Yale Medicine, EG.5 disebut memiliki mutasi baru pada protein yang berpotensi menghindari sebagian kekebalan yang diperoleh setelah infeksi atau vaksinasi.
"Mirip dengan semua subvarian yang muncul. Ada kemampuan untuk menghindari kekebalan yang lebih tinggi," ujar ahli penyakit menular Scott Roberts.
(asr/asr)Dalilkan Kecurangan, Hakim MK Sebut BPN Pakai Narasi Akun Facebook2025-06-02 22:01
PLN Sempat Padamkan 40 Gardu Listrik Akibat Banjir Melanda Jakarta dan Tangerang2025-06-02 21:56
Makan Nonstop 10 Jam, Influencer Mukbang China Meninggal Dunia2025-06-02 21:39
Polisi Bantah Ada Penangkapan Mantu Habib Rizieq dan Sobri Lubis2025-06-02 21:23
Pengusaha Keluhkan Kebijakan Anies Baswedan: Menyulitkan2025-06-02 21:15
Angka Covid2025-06-02 21:08
3 Siswa Positif Covid2025-06-02 20:58
Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa 26 Juli: Siang Cerah Berawan, Malam Berawan2025-06-02 20:40
PKB Cabut, Prabowo Klaim Tak Ada Pelipur Lara dalam Demokrasi: Biar Rakyat Menilai2025-06-02 20:21
Anggaran Baju Dinas DPRD Tangerang Fantastis, Ternyata Gunakan Brand Louis Vuitton2025-06-02 20:15
Ya Allah, Bayi 0 Tahun di Bogor Terkonfirmasi Positif Covid2025-06-02 22:23
Miss Supranational 2024 Harashta: Banyak yang Suka Budaya Indonesia2025-06-02 22:18
6 Rekomendasi Suplemen untuk Usia 50 Tahun ke Atas2025-06-02 21:49
Diprotes Warga Ibu Kota, Anak Buah Mas Anies Jawab Santai Bos: Kita Tak Bisa Puaskan Semua2025-06-02 21:48
Benarkah Jokowi Rela Puji2025-06-02 21:16
Gus Nur Ngaku Satu Kamar dengan Alm Maaher, 'Saya Tahu Persis Ia Jatuh di Kamar Mandi'2025-06-02 21:02
Anies Sajikan Data Lapangan, Nggak Asal Klaim Turun Biar Dibilang Gubernur Paling Becus Urus Covid2025-06-02 20:54
Pertamina Klaim Program BBM Satu Harga Sudah Capai Ratusan Lokasi2025-06-02 20:53
Ini Rahasia di Balik Popularitas Mentega Wijsman2025-06-02 20:33
Ramalan Anies di Hadapan Luhut Ternyata Terbukti Benar, Gak Meleset!2025-06-02 20:25