Pakar Ungkap Risiko Bahaya Memangku Anak dalam Penerbangan
Apakah kamu termasuk orangtua yang memangku anak balita ketika dalam penerbangan? Atau pernahkah kamu melihat pemandangan seperti itu di pesawat?
Meski kecelakaan pesawat masih jarang terjadi, anak-anak dapat dengan mudah terluka jika berada di pangkuan orang tua saat pesawat mengalami turbulensi.
Para ahli sepakat bahwa lebih aman bagi anak-anak di bawah usia 2 tahun untuk memiliki kursi pesawat mereka sendiri dan duduk di kursi mobil tau car seat yang telah sesuai dengan standar penerbangan, meski ini berarti membuat orang tua harus membayar tiket tambahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Pramugari tersebut pernah melihat pemandangan tragis di mana seorang ibu kehilangan putranya yang berusia 22 bulan ketika pesawat yang mereka tumpangi jatuh dan hancur berkeping-keping di dekat Sioux City, Lowa, pada tahun 1989.
Pada saat kejadian, Brown menghentikan ibu malang itu memanjat kembali reruntuhan pesawat United 232 setelah pesawat tersebut mendarat dengan kondisi terbalik di ladang jagung.
"Saya katakan padanya apa yang saya pikir dapat menghentikannya: bahwa petugas penyelamat akan menemukannya."
"Dan dia hanya menatap saya dan berkata, 'Kamu menyuruhku untuk meletakkan bayiku di lantai. Dan saya melakukannya. Dan dia pergi.' Jadi, saya pikir saat itulah saya mendukung penggunaan kursi anak," kata Brown.
Dalam tragedi tersebut, terdapat 4 anak yang duduk di pangkuan orang tuanya di pesawat. Tiga anak terluka dan putra wanita tersebut termasuk di antara 112 orang yang tewas.
Kejadian serupa juga terjadi pada seorang bayi laki-laki berusia 6 bulan yang sedang dipangku oleh orang tuanya tewas pada tahun 2012 ketika sebuah pesawat mendarat dengan keras dan melewati ujung landasan pacu di Nunavut, Kanada.
Tahun lalu, tiga bayi yang dipangku hampir saja tersedot keluar dari pesawat Alaska Airlines setelah penutup pintu terlepas di tengah penerbangan, tetapi tidak ada yang duduk cukup dekat dengan pintu tersebut sehingga hal itu bisa terjadi.
Badan Keselamatan Transportasi Nasional dan mitranya di Kanada, Badan Keselamatan Transportasi, telah lama merekomendasikan agar anak-anak kecil terbang hanya dengan kursi mobil yang telah disetujui untuk melindungi mereka.
American Academy of Pediatrics dan sebagian besar kelompok dagang dan serikat pekerja maskapai penerbangan utama mendukung persyaratan agar anak-anak kecil terbang dengan kursi yang telah disetujui.
Tidak hanya lebih aman bagi anak-anak karena duduk sendiri, melainkan juga lebih menyenangkan bagi orang tua yang tidak harus menggendong bayi yang menggeliat selama berjam-jam di udara.
(aur/wiw)下一篇:Arsenal Beri Lampu Hijau Mikel Arteta Bidik Pemain Bintang Real Madrid Senilai Rp 1,8 Triliun
相关文章:
- BGN: Program MBG Investasi Untuk Tingkatkan SDM Indonesia
- Proyek Migas Natuna Bukti Keterbatasan Geografis Tak Jadi Penghalang Kinerja Anak Bangsa
- KPK Periksa Kabag Sekretaris Badan Anggaran DPR RI, Kasusnya Soal Ini
- 3 Cara Simpan Buah Naga agar Lebih Tahan Lama, Awet hingga 6 Bulan
- Pemprov DKI Bakal Bangun Puskesmas di Cipedak, Legislator PKS: Alhamdulillah
- Jelang 66 Hari Pemerintahannya, Jokowi Bersyukur Upacara HUT ke
- Daftar Maskapai Penerbangan Paling Tepat Waktu di Dunia, Tak Ada RI
- KPK Periksa Kabag Sekretaris Badan Anggaran DPR RI, Kasusnya Soal Ini
- KWI Berharap Paus Leo XIV ke Indonesia: Beliau Pernah ke Tanah Papua
- Entrepreneur Hub Terpadu Wadah Strategis Cetak Wirausaha Unggul Lewat Kolaborasi
相关推荐:
- Komisi I DPR Desak Pemerintah dan TNI Evaluasi Prosedur Pemusnahan Amunisi Imbas Ledakan di Garut
- ICP Melemah, Pertamina Akui Berdampak ke Bisnis Hulu
- Istri Ridwan Kamil Nyatakan Mundur dari Pencalonan Walikota Bandung dan Gubernur Jawa Barat
- Begini Cara Cek Akreditasi Kampus dan Prodi di BAN
- Link dan Cara Daftar Jalur Mandiri PNJ 2025, Segini Besaran Biaya Pendaftarannya
- Ma'ruf Amin Sebut Tak Ada Masalah Dewan Syuro di PKB
- Tren Pernikahan di Tahun 2024, Bye
- 3 Cara Simpan Buah Naga agar Lebih Tahan Lama, Awet hingga 6 Bulan
- Indonesia Sang Penjaga Stabilitas ASEAN: Belajar dari Sukses Perdamaian Kamboja
- SRC Transformasi Toko Kelontong Jadi Pilar Ekonomi Kerakyatan
- Kata Dokter, Ini Tanda Kamu Kecanduan Masturbasi
- Mengenal Megalophobia, Kala Ukuran Besar Jadi Sumber Ketakutan
- BGN: Program MBG Investasi Untuk Tingkatkan SDM Indonesia
- Paus Leo XIV Ternyata Pernah ke Indonesia, Begini Ceritanya
- Paus Leo XIV Ternyata Pernah ke Indonesia, Begini Ceritanya
- Klaim Saldo DANA Gratis Selasa 22 April 2025 di Sini, Cuma Buat yang Gercep!
- Balai Kota Diserbu Pelamar Gegara Hoaks, Begini Penjelasan Lengkap Lowongan PJLP Pemprov DKI
- Penjelasan Menkes soal Risiko Kematian Pemilik Ukuran Celana 33
- Orangtua Mahasiswi Pembuat Meme Prabowo
- Jaga Ekosistem Laut Tetap Lestari, Ini Aksi Nyata BRI Menanam