14 Emiten Baru Merapat, 20 Lagi Antri Masuk Bursa

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 20 perusahaan telah melantai di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (IPO) hingga 23 Mei 2025. Total dana yang berhasil dihimpun dari aksi korporasi tersebut mencapai Rp7,01 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Nyoman Yetna, mengatakan saat ini masih terdapat 20 perusahaan lain yang berada dalam pipeline pencatatan saham.
"Pipeline tersebut terdiri dari perusahaan dengan klasifikasi aset yang beragam, mulai dari perusahaan skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar, menengah dengan aset antara Rp50 hingga Rp250 miliar, hingga perusahaan besar dengan aset di atas Rp250 miliar," kata Nyoman, dikutip, Senin (26/5/2025).
Baca Juga: BEI Dekati Raksasa Bisnis, Siap Otak-atik Aturan agar Mau IPO
Dari sisi sektor usaha, calon emiten yang berada dalam pipeline berasal dari sektor-sektor seperti basic materials, consumer cyclicals, consumer non-cyclicals, energi, keuangan, layanan kesehatan, teknologi, serta transportasi dan logistik. Sementara itu, belum ada perusahaan dari sektor industri, infrastruktur, maupun properti dan real estat yang masuk pipeline saat ini.
Selain pasar saham, geliat positif juga terlihat pada pasar obligasi dan sukuk korporasi (EBUS). Hingga 23 Mei 2025, BEI mencatat terdapat 45 emisi dari 31 penerbit dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp58,7 triliun. Pipeline untuk pasar EBUS pun masih ramai, dengan 62 emisi dari 46 penerbit yang sedang dalam proses pencatatan.
Baca Juga: BEI Catat 62 Emisi Obligasi dan 20 Calon Emiten Saham dalam Pipeline Hingga Mei 2025
Sektor keuangan mendominasi pipeline EBUS, diikuti oleh sektor energi, consumer non-cyclicals, dan sektor lainnya seperti kesehatan, industri, properti, infrastruktur, serta transportasi. Sementara itu, belum terlihat aktivitas dari sektor consumer cyclicals maupun teknologi dalam pipeline EBUS.
Untuk aksi korporasi berupa rights issue, tercatat ada empat perusahaan yang telah menghimpun dana sebesar Rp860 miliar hingga 23 Mei 2025. Saat ini, empat perusahaan lainnya masih dalam pipeline rights issue. Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari sektor bahan baku dasar, layanan kesehatan, dan transportasi. Sejauh ini, belum ada aktivitas rights issue yang tercatat dari sektor konsumer, energi, keuangan, industri, properti, infrastruktur, maupun teknologi.
BEI menilai geliat pasar modal sepanjang 2025 mencerminkan kepercayaan pelaku usaha untuk menggalang dana melalui mekanisme pasar, meski secara selektif masih bergantung pada sektor-sektor tertentu yang memiliki prospek stabil di tengah dinamika ekonomi global.
相关文章
Hasil Belt and Road Initiative, China Bakal Mulai Tagih Utang Negara
Warta Ekonomi, Jakarta - Lembaga Think Tank Independen, Lowy Institute baru-baru ini menyebutkan bah2025-05-27- 日本在动漫专业所取得的成就举世瞩目,同时日本的设计领域在国际上也颇具盛名,每年赴日留学的艺术生也是越来越多,下面就来介绍一下日本艺术生留学专业和院校都有哪些?1、东京艺术大学东京艺术大学由东京艺术学校2025-05-27
Menko Airlangga Soal Rupiah Melemah: Masih Dibarengi dengan Capaian Positif
JAKARTA, DISWAY.ID--Menanggapi kondisi nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan, Menteri Koordina2025-05-27Menkumham: Ditjen AHU Sudah Terapkan WBK/WBBM dalam Sektor Pelayanan Publik
Warta Ekonomi, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly mengatakan2025-05-27Joko Anwar Serang Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN: Reza Rahadian Jauh Lebih Pantas!
JAKARTA, DISWAY.ID– Penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (2025-05-27- 艺术管理art administration/management)简单的来说就是艺术机构的商业运营,以艺术为基础,以管理为依托,涉及到了艺术与管理两个学科下的各分支领域,是一门交叉性很强的学科,那么2025-05-27
最新评论