时间:2025-06-03 05:35:30 来源:网络整理 编辑:热点
Daftar Isi Penanganan pneumonia sesuai penyebabnya quickq安卓下载地址
Pneumonia, atau yang lebih dikenal sebagai paru-paru basah, merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada anak-anak di dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penyakit ini menyerang sistem pernapasan dan menjadi perhatian global, terutama sejak wabah SARS pada 2002 dan pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.
Kementerian Kesehatan RI juga menyebut, kasus pneumonia jenis Mycoplasma pneumonia meningkat di China sejak Mei 2023, menyebabkan hingga 1.200 anak harus dirawat di unit gawat darurat setiap hari. Dengan meningkatnya infeksi ini serta kehadiran virus SARS-CoV-2, penting bagi kita untuk memahami penyebab, gejala, dan cara menangani pneumonia dengan tepat.
Dokter spesialis Paru dan Pernapasan di Eka Hospital BSD, Astri Indah Prameswari mengatakan pneumonia merupakan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di paru-paru akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur. Infeksi ini menyebabkan alveoli terisi cairan atau nanah, sehingga penderitanya mengalami kesulitan bernapas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Batuk kering atau berdahak, terkadang mengeluarkan darah.
- Nyeri dada dan sesak napas.
- Demam dan menggigil disertai keringat berlebihan.
- Tubuh terasa lemas dan lesu.
"Kalau pada anak gejala biasanya disertai kehilangan nafsu makan, muntah-muntah, lemas, dan ada demam yang disertai batuk," kata Astri dalam keterangan tertulis, Selasa (11/2).
Astri juga menyebut, pada lansia di atas 65 tahun gejala pneumonia ini bisa lebih parah. Bahkan bisa menyebabkan menyebabkan gangguan mental dan menurunkan suhu tubuh di bawah normal.
"Gejala biasanya muncul dalam 1-2 hari dan bisa memburuk jika tidak segera ditangani. Dalam beberapa kasus, pasien mengalami pneumonia ringan atau walking pneumonia, yang memungkinkan mereka tetap beraktivitas normal tanpa perlu rawat inap," katanya
Menangani pneumonia tidak boleh sembarangan. Kata Astri dokter harus terlebih dahulu mengidentifikasi penyebab dan tingkat keparahannya agar dapat memberikan pengobatan yang sesuai.
Berikut adalah metode penanganan pneumonia berdasarkan penyebabnya:
Menangani pneumonia akibat bakteri pertama-tamaakan diberikan antibiotik antibiotik sesuai tingkat keparahan gejala. Jika gejala ringan dan pasien masih bisa makan, diberikan antibiotik oral.
"Jika gejala berat disertai muntah, antibiotik diberikan melalui infus atau suntikan," kata dia.
Lihat Juga :![]() |
Pneumonia ini harus ditangani dengan obat antivirus untuk melawan infeksi. Biasanya berlangsung lebih singkat dibanding pneumonia akibat bakteri.
Sebagian besar pasien dapat pulih dalam beberapa hari hingga minggu tanpa rawat inap, tetapi tetap harus diperiksa oleh dokter.
Jenis ini lebih sering terjadi pada individu dengan sistem imun lemah, seperti pasien kemoterapi. Harus ditangani dengan obat antijamur sesuai petunjuk dokter.
[Gambas:Video CNN]
Iran Masih Tunggu Itikad Baik Trump, Jalan Negosiasi Soal Nuklir Tak Cerah2025-06-03 05:21
NYALANG: Rona Mata di Pendar Cahaya2025-06-03 05:17
Syarat Dapat Saldo Dana Bansos KJP Plus 2025, Rata2025-06-03 05:00
TETAP CAIR! Saldo Dana Rp 600 Ribu Ngalir ke Rekening Lansia, Disabilitas Juga Dapat Rezeki Ramadan2025-06-03 04:38
Kembali Gelar APSAT 2025, ASSI Dorong Inovasi dan Kolaborasi Industri Satelit2025-06-03 04:29
NYALANG: Rona Mata di Pendar Cahaya2025-06-03 04:20
NYALANG: Rona Mata di Pendar Cahaya2025-06-03 04:06
Yayasan Sudamala Bumi Insani Menginspirasi di Sumba Lewat Program EGK2025-06-03 03:43
Penjualan Mobil di Thailand Justru Naik2025-06-03 03:31
DPRD Usulkan Unit Pengelola Teknis Parkir Dibubarkan, Dishub Jakarta: Diserahkan ke Pansus2025-06-03 03:22
Pilot Beber 2 Alasan Kenapa Ada Kursi Pesawat yang Tak Bisa Direbahkan2025-06-03 05:34
Klinik Pertamina IHC Gelar Donor Darah dan Health Talk, Meriahkan Bulan K3 Nasional 20252025-06-03 04:44
Cara Mudah Meningkatkan Kualitas Ibadah Puasa dari Tahun Sebelumnya2025-06-03 04:34
NYALANG: Rona Mata di Pendar Cahaya2025-06-03 04:16
Update Perang Dagang: Beijing Ungkap Sejumlah Dusta Trump ke China2025-06-03 04:16
Jalin Kerjasama dengan Korsel, Kemenperin Akan Dorong Industri 4.0 di Sektor Manufaktur2025-06-03 04:13
FOTO: Festival Bedug Jakarta, Gema Tradisi di Tengah Kota2025-06-03 04:01
Indonesia Kecolongan! Defisit Talenta Digital Diambil Alih AI Kuasai Sektor Strategis2025-06-03 03:21
Perkuat Pengawasan Rekening Dormant, OJK akan Rilis Aturan Baru2025-06-03 03:05
Long Weekend Imlek, 36 Ribu Orang Tinggalkan Jakarta: Ada 7 KA Tambahan2025-06-03 03:05